Sabtu, 22 Ogos 2009

Ramadhan Kareem, Kullu Sanah Wa Entum Tayyibun

"Ramadhan...

Hadir hanya setahun sekali...

...mengamit rindu yang telah lama terpendam

Shaum....shaum...seperti seorang mukmin bukannya seperti seorang muslim

Di siang hari kita menahan diri, mengekang nafsu

Tahanlah mata...telinga...lidah dan perbuatan

Bukan sahaja zahirnya bahkan bathinya jua turut sama.

....jangan biarkan benih-benih mazmumah itu tumbuh subur

yang sudah bersarang hingga hati mati menerima kebenaran

Apatah lagi syirik khofi ul khofi yang tersembunyi lagi halus...


…bakarlah, sesungguhnya ramadhan itu bulan penyucian

Shaum....shaum...seperti seorang mukmin bukannya seperti seorang muslim

Taktala senja berlabuh malam menyusur...

rapatkan saf di surau dan masjid penuhi ruang

... bangkitkan ukhwah, ikatkan ia dengan tarawih

…dan dalam pelukan kedinginan malam

...singkatkan waktu tidur yang menyamankan

Qiam dan sambutlah salam para malaikat yang membawa rahmat-Nya

qiyamur dinihari yang sebelum ini sepi...

lepaskan diri saat hati terikat dengan cabang-cabang dunia

...kosongkan jiwa... rendahkan pandangan hatimu

Munajatlahlah kepada-Nya

kerana hakikatnya malam itu malam yang terang menangkat darjat

malam kebesaran-Nya ...

…nur ilahi berlabuh dalam kamar hati insan yang terpilih

lembutkan lidah hingga hati lembut mengalunkan zikir...

bicaralah seperti bicara kepada kekasih yang terlalu rindu

sehingga gemersik hati berbisik merintih...mengadu..

memohon...keampunan pada-Nya

biar dibawa ke pintu langit...

Bergenang air di kolam mata, manik-manik halus berjurai di wajah...

Menginsafi segala yang terkhilaf zahir dan bathin...muhasabah diri

Shaum....shaum...seperti seorang mukmin bukannya seperti seorang muslim

…benar, ramai muslim tekun dan tawaduk menyembah ramadhan

Namun saat ramadhan berlalu pergi

…pergilah jua amal ibadah selama sebulan

keringnya takwa turunnya iman

Al-quran semakin menyepi...menjenguk masjid dan surau hanya tradisi

Qiamullail diganti dengan enak dibuai mimpi

alunan zikir mula suram di lidah dan hati

apatah lagi iktikaf jauh sekali

air mata taubat, doa, sedekah...turut pergi

Pergi sepertimana ramadhan menghilang

Maka kerana itu laksanalah shaum seperti seorang mukmim

meskipun ramadhan telah berakhir

tetap mujahadah, istiqamah, qana’ah, zuhud, uzlah...

… keluhuran hati yang ikhlas kepada-Nya ditujui

demi mencari keredhan ilahi

...seorang mukmin faham dan mengerti bukan ramadhan yang dicari

tetapi Allah s.w.t, yang tidak pernah mati dan lagi abadi.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan